Pengertian Public Relation ( HuMas )
1. Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya
fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan
opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri
(Webster’s New World Dictionary)
2. Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi
kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan
kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan
pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
3. Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan
beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai
peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan
publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore,
2004: 6).
4. Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat
(humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai
teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas
sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman,
1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan
penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan
tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).
5. Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku
untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat,
pemerintah – swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang
pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang
sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa
pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu
menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi
atau citra lembaga yang diwakilinya.
Perkembangan Public Relation ( PR )
Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali
disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations
(PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat
Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam
jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah,
psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan
yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak
sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak
ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan
konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR
diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS
mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di
United States Information Agency.
Perkembangan Public Relation di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik
menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy
Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri
batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia
diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia.
Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat,
dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan
berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan
kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap
pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem
(benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan
supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik
mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini
dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan
Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan
rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan
perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada
gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya,
masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi
mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan
organisasinya.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19 :
PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 :
Publik masih dianggap bodoh
Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 :
Publik diberi informasi dan dilayani
Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 :
Publik diberi pendidikan dan dihargai
Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 :
Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 :
Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 :
Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 :
Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 :
Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja
Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 :
Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang :
a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Bahan Referensi :
Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar