Artikel Public Relations
Fungsi Public Relations
Manajer atau pimpinan, SEOrang politikus yang modern, seharusnya semakin memiliki PR minded dan menyadari tidak
dapat menentukan strategi yang tepat bila tidak mendalami fungsi PR dan
peraturannya. Maka dapat dikatakan bahwa PR terlibat dan bersifat
integratif (pemersatu) dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. dia
harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta
mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan
mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut.
Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik dengan senang hati, merasa
puas membangun relasi maupun menggunakan produk atau jasanya.
1. Kesuksesan Public Relations (PR) terletak pada apakah organisasi dan produk atau jasanya diakui dan diterima public
2. Public Relations (PR) secara terus menerus mengadakan komunikasi atau dialog dengan public internal – eksternal
3. Public Relations (PR) merupakan instrument dalam manajemen yang dengan secara kontinyu memberi informasi kepada kelompok public terkait.
4. Informasi mengenai peraturan organisasi dan tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan oleh organisasi.
5. Public Relations (PR)
merupakan fungsi manajemen, yang didasarkan pada analisis terhadap
pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa efek dan dampaknya terhadap
public internal atau eksternal, peraturan yang setelah diolah menjadi
perencanaan yang kongkrit untuk direalisasikan, demi keuntungan kedua
belah pihak.
Hal – hal diatas merupakan sedikit untuk memberi gambaran apakah sebenarnya fungsi Public Relations itu?
a. Dalam buku Edwin Emery, Introduction to Mass Communications menyatakan ”
The planned and organized effort of a company or institution to
establish mutually beneficial through acceptable communications
relationship with its various public” ( Upaya yang terencana dan
terorganisir dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan
hubungan – hubungan yang saling bermanfaat dnegan berbagai publiknya)”
b. Pada dasarnya PR adalah:
Merupakan
kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya
pengertian dan citra yang baik dari public atau masyarakant pada
umumnya.
Memiliki sasaran untuk menciptakan opini public yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
Unsure
penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan public tetapi merupakan kekhasan organisasi/perusahaan. Sangat
penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang
kondusif dan menyenangka, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa
dicapai secara optimal.
Usaha
menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan
dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbale balik,
sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya, yang sangat guna
sebagai input bagi organisasi/perusahaan yang bersangkutan.
c. Kegiatan PR haruslah dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
d. Sukses
PR dalam melaksanakan fungsinya, merupakan keterlibatan seluruh
individu dalam organisasi, masing – masing dalam tugasnya, mulai dari
top dan staf management sampai tingkat paling bawah dalam manajemen. Di
sini komunikasi dan kerja sama sangat vital dalam pencapaian tujuan PR.
e. PR haruslah dimulai dari masing – masing organisasi, dan organisasi itu sendiri.
Maka dengan fungsi PR tersebut, hubungan atau kerja sama, relasi dan
kepercayaan antara organisasi dan lingkungannya, kebutuhan public, bisa
terlayani dengan baik dan public akan merasa puas. Ini semua merupakan
kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan tersebut. PR merupakan
instrument yang sangat penting dan urgent
untuk perkembangan dan kemajuan organisasi sehingga mampu bersaing,
secara terus menerus mengadakan recreatie dan sangat penting untuk
memberi kepercayaan bagi publiknya.
Mengapa citra baik organisasi bisa dipertahankan dan dikembangkan
semakin baik dan kepercayaan semakin besar? Dalam fungsinya, PR publik
internal secara terus menerus diberi informasi mengenai peraturan, seluk
beluk organisasi atau perusahaan yang harus mereka ketahui dan menambah
daya ikut memiliki dan keterlibatannya semakin meningkat. Yang artinya,
kesejahteraan mereka ikut meningkat. Ketenangan, suasana kerja
terjamin. PR dalam fungsinya selalu berusaha mana yang bisa melibatkan
dalam pengambilan keputusan ini dilaksanakan,mengingat orang diberi
kepercayaan maka semakin orang menjadi bertanggung jawab.
Kalau itu semua dilaksanakan, berarti bahwa para karyawan diberi tahu
dan mengerti problem apa saja yang dihadapi organisasinya. Itu berarti
bisa dikatakan oleh masing – masing karyawan “ problem apa yang kita /
saya hadapi?”. Dengan komunikasi yang tepat dan benar serta pendekatan
yang penuh kepercayaan, akan memotivasi dan menyadarkan para karyawan
ikut melibatkan diri dalam mengatasi problem tersebut. Dengan kesadaran
tersebut maka Public Relations secara kontinyu meminimalisasi munculnya keluhan, konflik, isu – isu dsb.
Public Relations (PR)
menyadari bahwa komunikasi yang baik dan etis serta hubungan manusiawi
merupakan instrument dalam mengatasi hubungan yang tegang ataupun sampai
terjadinya konflik. Dengan komunikasi itu menjadi muncul adanya saling
pengertian dan kepercayaan. Artinya mengakui bila ada kesalahan,
kekeliruan, tetapi menyadari bahwa ada kemungkinan utnuk mengadakan
perbaikan demi perkembangan yang akan lebih menguntungkan semua pihak (
saling keterbukaan).
Public Relations (PR)
sebagai “jalan penengah” antara organisasi dan publik internal atau
eksternal. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi PR adalah
memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi
timbal-balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi problem yang
muncul atau meminimalkan munculnya problem. Public Relations
bersama – sama mencari dan menemukan kepentingan organisasi yang
mendasar, dan menginformasikan kepada semua pihak yang terkait dalam
menciptakan adanya saling pengertian, yang didasarkan pada pernyataan,
kebenaran, pengetahuan yang jelas dan lengkap, serta perlu
diinformasikan secara jujur, jelas, dan objektif (S. Black en Melvin L.
Sharpo).
Langkah Public Relations dalam Melaksanakan Fungsinya
a. Tujuan organisasi harus jelas, transparan, perlu diperhatikan perbedaan antara teori dan praktik.
b. Peninjauan
kembali, perlu duduk bersama dengan direksi, bersama-sama
mempertimbangkan, menggunakan komunikasi yang sehat dan etis, demi
pencapaian tujuan untuk keuntungan semua pihak.
c. Membuat konsep, kualitas produk atau jasa yang akan direalisasi dengan segala sesuatu yang terkait termasuk sarana prasarana.
d. Inventarisasi
pelanggan, apakah sudah sesuai dengan rencana. Dengan perhitungan yang
tepat dengan penggolongan pelanggan potensial, yang cukup umum, yang
baru apakah mungkin memerlukan kekhususan.
e. Produk
atau jasanya apakah sudah benar sesuai kebutuhan, keinginan, harapan
public, dan pengguna jasa dengan memperhitungkan kemampuan, kepentingan
organisasi atau perusahaan demi keuntungan bersama.
f. PR
sebaiknya perlu meminta kepada direksi utnuk memberi pengarahan. Supaya
visi atau misi organisasi atau perusahaan tidak terabaikan dan
benar-benar tidak dirugikan dan justru memberi kesejahteraan
kelangsungan hidup organisasi. Dengan dampak positif ini kepercayaan
public akan meningkat.
g. Memberikan
kesempatan direksi untuk memberi idenya, usulan dan terutama kritik.
Ini sangat penting supaya benar – benar lengkap semua kebutuhan
diintegrasikan, sehingga semua pihak merasa puas, tidak ada ganjalan,
dan apa yang masih perlu disampaikan bisa diolah dan diintegrasikan
dalam kegiatan PR tersebut. dan terutama kritik merupakan input yang
sangat penting untuk mengadakan perbaikan, perubahan sesuai dengan
kebutuhan, dan keinginan dari harapan kedua belah pihak.
h. Mengambil
inti pertemuan. Waktu sangat berharga dan setiap relasi, komunikasi
yang baik dan etis akan menyadarkan adanya saling membutuhkan,
ketergantungan dan motivasi untuk jadi lebih baik dan lengkap. Inti
pertemuan akan membuahkan hasil yang berkualitas, tujuan yang optimal,
semua pihak puas, dan kesejahteraan meningkat.
i. Memilih
atau menggunakan media yang tepat. Yaitu peka terhadap lingkungan,
mengerti dan menyadari kekuatan organisasi atau perusahaan, perhitungan
biaya tidak meleset. Mengenal masing-masing keunikan media dan bagaimana
penggunaanya, diperuntukkan utnuk apa, memperhitungkan jarak atau
frekuensinya, dst.
j. PR
itu mendengarkan, memperhatikan, menghargai, mempercayai lewat ide,
pendapat, usul, keinginan, kebutuhan, keluhan, kritik, dan lainnya.
Maksudnya, SEOrang PR
harus memiliki kepekaan, kedewasaan, dan kematangan. Maka dengan
persyaratan dasar dan persyaratan mental, PR akan membentuk pribadi
menjadi semakin matang, dewasa, dan profesional dibidangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar